Transplantasi Terumbu Karang

Transplantasi Terumbu Karang
Transplantasi Terumbu Karang

Transplantasi terumbu karang merupakan teknik perbanyak koloni karang dengan memanfaatkan reproduksi aseksual karang secara fragmentasi (Subhan et al., 2014). Tujuan dari transplantasi ini adalah untuk merehabilitasi lingkungan akibat adanya pembangunan infrastruktur di area yang ditumbuhi terumbu karang. Terkait hal ini, kami pernah terlibat dalam rehabilitasi terumbu karang atas dampak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Pada proyek tersebut, pengerukan saluran air pendingin, pembangunan dermaga dan dermaga sementara terlanjur dilakukan tanpa memperhatikan rona awal adanya terumbu karang. Akibatnya, terumbu karang mengalami kerusakan.

Pada umumnya jika pembangunan terpaksa dilakukan pada area yang ditumbuhi terumbu karang, maka terlebih dahulu dilakukan pemindahan terumbu karang ke lokasi sekitar yang sesuai dengan habitatnya. Pada proses transplantasi ini, kami selaku pelaksana yang ditunjuk melakukan transplantasi terumbu karang di lokasi sekitar kegiatan PLTU yang aman dan memiliki kepadatan terumbu karang rendah.

Kami bekerja sama dengan nelayan dan warga setempat, dengan koordinasi aparat desa dan kelompok nelayan. Secara teknis kami juga didukung oleh perguruan tinggi negeri setempat yang memiliki program studi biologi dan memiliki penyelam profesional, agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan aman sesuai dengan prinsip ilmiah.

Kriteria Terumbu Karang

Ditinjau dari aspek konservasi, terumbu karang yang ditransplantasikan diprioritaskan pada jenis karang yang mempunyai laju pertumbuhan yang relatif cepat dan kelangsungan hidup yang tinggi. Selain itu, dipilih juga jenis terumbu karang yang secara teknis mudah ditransplantasikan.

Karang bercabang banyak dipakai sebagai bibit transplantasi. Karang bercabang genus Acropora merupakan salah satu jenis karang yang paling cepat tumbuh (mencapai 20 cm/tahun) dan seringkali merupakan jenis karang utama yang menyusun dan menjadi pionir di terumbu karang Asia-Pasifik. Kecepatan pertumbuhan karang bercabang jauh lebih cepat daripada jenis karang masif dan submasif yang hanya tumbuh sekitar 1 cm/tahun.

Lokasi Transplantasi

Di samping faktor spesies, kecepatan tumbuh karang juga ditentukan oleh kondisi lingkungan. Di antara faktor lingkungan yang menentukan yaitu cahaya, temperatur, kekeruhan, dan kedalaman air. Pada saat transplantasi, fragmen karang dijaga agar tidak berada tepat di atas dasar laut. Alasannya, jika tepat berada di dasar laut, maka ada kemungkinan karang tertutup oleh butiran pasir dan silt. Sebaliknya jika penempatan substrat dan fragmen karang pada tempat yang dangkal, maka akan medapatkan cukup sinar matahari. Hal itu akan sangat membantu proses fotosintesis zooxanthellae sehingga dapat mempercepat pertumbuhan fragmen karang.

Keberhasilan Transplantasi

Keberhasilan transplantasi karang antara lain ditentukan oleh ukuran fragmen karang transplan. Semakin besar fragmen yang ditransplantasikan berarti semakin luas area permukaan dan jaringan hidup per unit panjang fragmen. Fragmen dengan area permukaan luas memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menangkap makanan dan melakukan fotosintesis daripada fragmen dengan area permukaan yang lebih sempit.

Penjelasan lebih lengkap mengenai transplantasi terumbu karang dapat dibaca di sini.

 

Editor: Silvi Kusuma Astuti